Selasa, 03 Januari 2012

The Descendants (2011)


Tujuh tahun setelah kesuksesannya dalam mengarahkan Sideways (2004), sutradara Alexander Payne kembali duduk di kursi sutradara untuk mengarahkan The Descendants, sebuah film drama komedi yang naskahnya ia adaptasi dari novel berjudul sama karya Kaui Hart Hemmings. Dengan jalan cerita yang berlatar belakang tempat di wilayah Hawaii, Amerika Serikat, The Descendants adalah sebuah film yang akan dengan mudah disukai banyak orang. Entah itu karena keberhasilan Payne – yang bekerjasama dengan Nat Faxon dan Jim Rash – dalam menghasilkan sebuah naskah cerita yang ringan namun penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, perpaduan antara sinematografi alam Hawaii yang indah dengan penggunaan musik-musik tradisional yang memikat, karena para jajaran pemerannya yang benar-benar mampu tampil natural dan mengesankan atau karena perpaduan berbagai elemen tersebut yang kemudian membuat The Descendants mampu hadir sebagai sebuah presentasi yang manis dan sangat menyentuh.
George Clooney merupakan sebuah pilihan yang sangat sempurna untuk memerankan karakter Matt King, seorang suami, ayah dari dua orang gadis, Alex (Shailene Woodley) dan Scottie (Amara Miller), yang sedang beranjak dewasa serta pengacara yang kesibukannya sering membuat dirinya jauh dari keluarganya. Clooney memiliki karisma yang tepat untuk mampu menghidupkan karakter Matt King yang tampil layaknya jutaan ayah lainnya di dunia, namun memiliki sensitivitas yang begitu tinggi ketika harus berhubungan dengan keluarganya. Sebuah tragedi kemudian muncul ketika sebuah kecelakaan membuat istri Matt, Elizabeth (Patricia Hastie), harus tergeletak dalam keadaan koma di rumah sakit. Yang lebih tragis lagi, dokter telah memvonis Elizabeth tidak akan dapat kembali sadar dan menyarankan Matt untuk segera mencabut segala peralatan medis yang selama beberapa waktu terakhir telah membantu untuk menghidupi Elizabeth.
Sebelum mencabut segala peralatan medis yang digunakan oleh Elizabeth, Matt memutuskan untuk memberitahukan kabar duka tersebut ke seluruh keluarga dan teman-teman yang mengenal dirinya dan Elizabeth agar mereka dapat mengunjungi Elizabeth sesegera mungkin. Namun, sebuah kejutan datang ketika Alex mengungkapkan bahwa ia pernah mendapati ibunya sedang berselingkuh dengan pria lain. Terkejut, kecewa sekaligus marah, Matt akhirnya melacak siapa pria yang menjadi pasangan selingkuh Elizabeth. Di saat yang sama, posisi Matt sebagai pewaris tunggal sebuah lahan kosong yang luas di kawasan Hawaii membuatnya berada pada posisi yang sulit ketika ia harus memutuskan apakah akan menjual lahan tersebut demi memenuhi keinginan para saudaranya atau mempertahankan lahan tersebut sesuai dengan keinginan banyak masyarakat Hawaii.
Diantara berbagai plot kisah yang menyeruak diantara jalinan cerita The Descendants, film ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana para karakter yang berada di dalam jalan cerita tumbuh dewasa dalam menghadapi berbagai permasalahan yang mereka alami. Namun, Alexander Payne tidak melakukannya dengan cara yang kelewat melodramatis. Karakter-karakter seperti Matt, Alex dan Scottie bukanlah karakter-karakter yang digambarkan begitu buruk sehingga mereka harus mengalami sebuah permasalahan untuk dapat menjadi sosok karakter yang lebih baik. Ketiga karakter utama tersebut memang bermasalah, namun semenjak awal, ketiga karakter tersebut telah digambarkan sebagai karakter-karakter alami yang dapat saja ditemui penonton berada di sekitar mereka. Kealamian karakter inilah – yang sebelumnya juga dieksplorasi Payne lewat Sideways – yang membuat The Descendants terasa begitu ringan untuk dicerna. Penonton akan dapat dengan mudah terkoneksi dengan setiap permasalahan yang dialami oleh setiap karakter yang ada di dalam jalan cerita film ini.
Jalan penceritaan The Descendants sendiri sedikit banyak akan mengingatkan banyak orang akan film Juno (2007) arahan Jaso Reitman yang berusaha mencari sebuah celah drama komedi dalam sebuah kisah yang umumnya akan diceritakan secara drama maupun tragedi. Naskah The Descendants dengan sangat sempurna mampu menghantarkan kedua elemen drama dan komedi yang ia bawakan dengan  sangat baik. Di bawah arahan Payne, pergantian nada penceritaan antara dua elemen tersebut juga mampu berlangsung dengan cukup mulus sehingga penonton tidak akan merasakan adanya bagian-bagian yang dibuat terlalu melodramatis atau komedi yang terlalu dipaksakan. Dukungan sinematografi karya Phedon Papamichael, yang dahulu juga bekerjasama dengan Payne di Sideways, dalam menghasilkan gambar-gambar lembut nan indah dalam menangkap nuansa emosional yang tepat dari alam lingkungan Hawaii, juga akan membuat The Descendants menjadi semakin mudah untuk dinikmati.
Payne juga mendapatkan dukungan yang begitu kuat dari para pengisi departemen akting filmnya, George Clooney memberikan salah satu performa terbaiknya sebagai seorang aktor ketika memerankan karakter Matt King. Banyak yang akan mengira bahwa Clooney tidak membutuhkan begitu banyak perjuangan untuk memerankan sesosok karakter yang memiliki daya tarik sekuat Clooney. Namun, di banyak adegan, karakter Matt King adalah sesosok karakter yang buta akan keluarganya namun terus berusaha untuk mengenal mereka dan membuktikan pada mereka bahwa dirinya adalah sesosok ayah yang baik, khususnya di kondisi dimana keluarganya sedang dilanda kekalutan mendalam. Clooney mampu menangkap esensi karakter Matt King tersebut dengan sangat baik dan sempurna dalamThe Descendants! Dengan mudah menjadi salah satu penampilan terbaik di sepanjang tahun ini.
Selain Clooney, Anda juga tidak akan menemukan banyak masalah pada penampilan para jajaran pemeran pendukung lainnya. Beau Bridges mampu mencuri perhatian lewat perannya yang terbatas sebagai Cousin Hugh. Begitu juga dengan Matthew Lillard – aktor yang lebih terkenal sebagai pendamping Freddie Prinze, Jr. di banyak film-film komedi romantisnya – yang kembali ke dunia akting dan menunjukkan kedewasaaan tingkat kemampuan aktingnya. Namun, penampilan dari Judy Greer dan Shailene Woodley-lah yang akan mempesona banyak orang. Woodley mampu membuat karakter Alex yang ia perankan terasa begitu sensitif bahkan dengan segala ucapan dan tindakan kasar yang ia lakukan kepada sang ayah. Woodley juga mampu menjadi sosok yang memberikan berbagai tambahan varian emosional ke dalam jalan cerita The Descendants. Sama seperti Bridges, Greer memiliki peran yang cukup terbatas dalam film ini. Pun begitu, Greer mampu memanfaatkan waktu yang minimal tersebut untuk memberikan kemampuan akting yang begitu kuat. Bahkan pada sebuah adegan akhir, Greer mampu menghadirkan intensitas emosional yang begitu menyentuh.
Dari total 115 menit durasi tayangnya, The Descendants sebenarnya masih dapat dipersingkat dengan menghilangkan beberapa adegan dan karakter yang terasa kurang krusial terhadap jalan cerita secara keseluruhan – karakter Sid yang diperankan oleh Nick Krause terasa sekali hanya dihadirkan untuk memberikan tambahan persediaan momen-momen sentimental bagi karakter Matt King tanpa diberikan karakterisasi yang kuat. Pun begitu, Payne harus diakui telah dengan sukses menghasilkan sebuah presentasi drama komedi yang begitu menghibur sekaligus sangat menyentuh.The Descendants adalah sebuah film yang sebenarnya memiliki tema cerita yang cukup dewasa namun akan dapat dengan mudah diserap dan diikuti oleh berbagai kalangan penonton. Payne telah berhasil membawakan sebuah drama yang menyentuh tanpa mau menghasilkan melodrama yang berlebihan pada penontonnya. Dan hal tersebut akan mampu membuat The Descendants tampil begitu kuat bagi para penontonnya.
The Descendants (Ad Hominem Enterprises, 2011)
The Descendants (2011)
Directed by Alexander Payne Produced by Jim Burke, Alexander Payne, Jim Taylor Written by Nat Faxon, Jim Rash, Alexander Payne (screenplay), Kaui Hart Hemmings (novelThe DescendantsStarringGeorge Clooney, Shailene Woodley, Judy Greer, Beau Bridges, Nick Krause, Amara Miller, Matthew Lillard, Robert Forster, Patricia Hastie, Mary Birdsong, Rob Huebel, Milt Kogan, Laird Hamilton, Michael Ontkean, Matt CorboyCinematography Phedon PapamichaelEditing by Kevin TentStudio Ad Hominem Enterprises Running time 115 minutes Country United StatesLanguage English

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes