HARRY POTTER AND THE
DEATHLY HALLOWS
Novel Harry Potter and
the Deathly Hallows
Meninggalkan rumah
Dursley
Harry
Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara
dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort
selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah
dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat
dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.
Atas informasi
dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya
mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan
berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga
Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi
tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir,
keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa
anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman.
Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam
perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry
berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow,
tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Cover film Harry Potter
and the Deathly Hallows
Beberapa hari
kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman
Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka:Deluminator untuk Ron (alat
seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah
anak-anak sihir untukHermione; dan untuk Harry, pedang Godric
Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam
pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor
ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang
tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu
muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada
penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close").
Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan
masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda
itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan
[horcrux-horcrux] Voldemort.
Pencarian Horcrux
Dalam resepsi
pernikahan Bill Weasley dan Fleur
Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan
peringatan bahwaKementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap
Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri
denganberdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde
Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah
yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa
ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki
nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B."
yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherindari gua
pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat
sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di
tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah
mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk
menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang
sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan
samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher
Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place
berhasil diketahui musuh.
Ketiga sahabat itu
melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin
itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil
mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh
kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang
aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari
pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena
ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan
Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk
mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini.
Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan
tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean,
Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di
dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es
berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam
es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba
mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator
untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari
tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan
liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort
sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut
nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..
Relikui Kematian
Ketiga sahabat pergi
mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan
mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh Xenophilius dan simbol
yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood
menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the
Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan
kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu
Kebangkitan(Resurrection Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan
mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah
menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang
telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun
mereka berhasil melarikan diri.
Lambang Relikui Kematian
Beberapa pemburu harta
karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh
menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy,
bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si
pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang
Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai
bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott.
Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke
penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka.Petter
Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik
Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa
kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas
dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu.
Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron
melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat
sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke
rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix
melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill,
Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan
bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika
pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga
sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange.
Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil
Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang
Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum
Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan
kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam
Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya
sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja,
pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada
satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari
bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Pertempuran Hogwarts
Di Hogsmeade, Aberforth
Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke
Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan
segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan
banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba
menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalahFred
Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey.
Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione
memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring
ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione
menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam
pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah
melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya
diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan
mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya
sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran Harry terhubung
dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking
Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat
Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan
atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu
sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan
membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia
menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika
Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian
mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang
setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu
Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat
kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape
untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde
Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk
membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa
betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan
bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh
selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya,
Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah
menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang
membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah
dari orang tuanya,Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan
dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan
Voldemort,Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat
seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati.
Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada
di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan
juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih
tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir
di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan
menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan
dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry hidup kembali,
tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry
ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry
memakaikan dirinya sendiri Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor
dariTopi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini,
menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus
dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut masuk dalam pertempuran melawan
para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam
puri, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort;
sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawanBellatrix Lestrange. Ketika
sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran,
mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia
berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya
kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort
bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco
Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah
menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat
Draco, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder.
Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan
Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga
kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran
berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan
menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu
bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan
Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry
kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam
seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya.
Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya
untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah. the end??
Epilog
Sembilan belas tahun
kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga
anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan
Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga
itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun
pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah
di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak baptis Harry yang
berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berpapasan dengan Victoire
Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy
tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia
sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco
Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala
singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus,
yang khawatir akan masuk ke Slytherin. memberitahu bahwa Severus Snape, dari
mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang
paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi
Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.
Neville
Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan
Harry.
Buku ini diakhiri dengan
pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan
belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan
baik.